Selasa, 03 Maret 2015

Mengenal Teknologi Anti-Gores Pada Layar Gadget

Kehadiran teknologi anti-gores Corning Gorilla Glass tentunya sangat bermanfaat bagi para produsen gadget, seperti ponsel, smartphone, laptop ataupun tablet. Teknologi ini dipakai untuk menyempurnakan desain layar yang biasanya difungsikan sebagai lapisan layar pada gadget tersebut. Dengan lapisan Gorilla Glass tersebut terbukti layar tidak rusak ketika terkena goresan benda tajam. Gorilla Glass merupakan merek dagang seperti halnya produsen lainnya yang menjual komponen hardware komputer dan barang elektronik. Teknologi ini dikembangkan oleh perusahaan manufaktur kaca bernama Corning yang berbasis di Amerika. Pabrik pembuatan kaca Gorilla Glass sendiri terletak di Harrodsburg, Kentucky, Amerika Serikat dan juga di Shizuoka, Jepang.

Gorilla Glass didesain dari lembaran kaca alkali-aluminosilikat. Kaca ini terus direkayasa hingga mencapai kesempurnaan desain dengan mengakomodasi tingkat ketipisan, keringanan, dan daya tahannya terhadap kerusakan. Menurut data penelitian, teknologi Gorilla Glass pada tahun 2010 telah dipakai oleh sekitar 20 persen lebih perangkat televisi, komputer dan mobile di seluruh dunia dengan jumlah 200 juta unit. Pada tahun 2012 Corning memperkenalkan generasi keduanya yang bernama “Gorilla Glass 2″ , dan menurut laporan, pada tanggal 24 Oktober 2012, sudah lebih dari satu miliar perangkat mobile di seluruh dunia memakai Gorilla Glass.


Sejarah Adanya Teknologi Corning Gorilla Glass
Corning Inc. telah bereksperimen dengan kaca yang diperkuat dengan bahan kimia pada tahun 1960, bagian dari proyek yang disebut “Project Muscle” , dalam beberapa tahun Corning Inc. berhasil mengembangkan kaca yang dinamakan “Chemcor” glass. 

Pada tahun 2006, Apple Inc. sedang mendesain iPhone pertamanya, sang CEO Steve Jobs menemukan fakta iPhone telah tergores layarnya oleh kunci miliknya dalam saku. Masalah berusaha dihilangkan Jobs, dan pertama-tama ia menghubungi perusahaan Corning Inc. Adalah Wendell Weeks, CEO Corning mengatakan bahwa “Gorilla Glass” yang telah dikembangkan oleh perusahaan tersebut pada tahun 1960 , namun telah dihentikan sejak saat itu. Usaha Jobs berlanjut untuk meyakinkan Weeks agar segera memproduksi kaca tersebut, dan ia mengatakan bahwa Gorilla Glass akan ditanamkan pada iPhone pertama yang akan dirilis. Pabrik Corning di Harrodsburg, Kentucky segera memproduksi Gorilla Glass versi pertama dan akhirnya iPhone generasi pertama yang dirilis pada Juni 2007 hadir dengan layar Anti gores menggunakan Gorilla Glass 1.


Perkembangan Teknologi Corning Gorilla Glass
Dari tahun 2007 hingga 2014 tercatat Corning telah mengeluarkan 3 versi dan telah dipakai oleh perusahaan ternama seperti; ASUS, Acer, Motorola, Nokia, HTC, Lenovo, Dell dan lain-lain. Penjelasan dari ketiga versi Gorilla Glas tersebut bisa Anda simak dibawah ini:

Corning Gorilla Glass 1
Teknologi desain untuk Gorilla Glass versi pertama bertujuan melindungi layar dari gangguan luar seperti goresan dan ketika peralatan terjatuh. Gorilla Glass 1 sudah meluncurkan ukuran yang terbilang tipis, yaitu berkisar antara 0,5 mm hingga 2 mm. Dengan ukuran setipis itu, faktanya Gorilla Glass tidak akan mengurangi respon sensitif pada layar sentuh. Keunggulan lain dari Gorilla Glass yaitu bahannya mudah dibersihkan. Bahan yang dipakai termasuk bahan ramah lingkungan dan tidak berbahaya. Namun keunggulan tersebut bukan berarti Gorilla Glass tidak bisa pecah. Tentu saja ketika Anda memukul layar dengan palu, alias Anda perlakukan dengan kasar, jelas layar bisa pecah. Jadi, pada intinya Gorilla Glass lebih cenderung memberi rasa aman pada penggunaan sehari-hari, terlebih ketika tidak sengaja tergores dengan benda tajam ataupun terjatuh dan layar bergesekan dengan kerikil, batu atau media keras lainnya.

Corning Gorilla Glass II
Dibandingkan versi pertama, Corning Gorilla Glass 2 mengalami pengurangan ketebalan sebesar 20 persen, namun tetap mempertahankan ketahanan. Dengan demikian, Gorilla Glass tidak menghambat teknologi bagi perancang untuk membuat laptop, smartphone maupun tablet dengan desain tipis dengan sensifitas layar sentuh yang lebih baik tanpa perlu khawatir akan mengurangi kualitasnya. Saat diuji langsung dengan menggunakan alat khusus ternyata Gorilla Glass 2 dapat menahan tekanan sampai 120 pound (54.43 kg) tanpa sedikit pun mengalami kerusakan. Dengan adanya teknologi Gorilla Glass 2 yang lebih tipis, vendor smartphone dapat leluasa mendesain perangkatnya menjadi lebih tipis lagi.

Corning Gorilla Glass III
Teknologi Gorilla Glass 3 menghadirkan spesifikasi yang jauh lebih kuat hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan Gorilla Glass 2. Dan seumpama saja goresan tetap terjadi, khusus pengguna Gorilla Glass 3, goresan terlihat lebih halus sampai dengan 40% dibanding generasi sebelumnya, sehingga tidak begitu kelihatan. Pada situs resminya, Corning membubuhkan fitur terbaru di Gorilla Glass 3 dengan sebutan Never Damage Resistance. Fitur ini memungkinan layar smartphone, tablet maupun laptop tetap mulus dan tetap utuh mesti terjatuh sekalipun. Meski akhirnya tergores, Corning mengklaim hanya 40 persen saja yang terlihat mata telanjang.

0 komentar :

Posting Komentar