Senin, 23 Februari 2015

Kenali Gejala Gangguan Tidur dan Cara Mengatasinya

Tak bisa dipungkiri jika tidur menjadi barang mewah ketika mata susah untuk diajak terpejam. Gangguan tidur menjadi penyebab seseorang tak bugar ketika pagi menjelang dan harus beraktivitas ke tempat kerja. Tidur adalah salah satu sarana untuk mengistirahatkan tubuh. Namun, bila dalam istirahat tak bisa lelap, tak mengherankan bila kelelahan tetap ada. Kenali gangguan tidur yang sering dijumpai, penyebab dan cara menanganinya. Berikut ini adalah macam-macam gangguan tidur yang biasa dialami oleh kebanyakan orang:

1. Bruxism
Bruxism dikenal orang ketika seseorang tidur dengan menggerakkan giginya sehingga terdengar seperti bunyi deritan. Akibat yang bisa ditimbulkan dengan gangguan tidur jenis ini adalah sakit pada gigi, kepala, rahang dan wajah terasa nyeri. Penyebabnya memang belum diketahui dengan pasti. Namun para ahli menyebutkan karena pengaruh konsumsi alkohol berlebihan, merokok dan kafein. Tidak ada metode penyembuhan pasti pada gangguan jenis ini. Disarankan untuk mengetahui gejala pastinya, lalu konsultasikan dengan ahlinya, seperti dokter gigi, manajemen stress atau meminta resep dokter untuk obat yang dapat membuat otot menjadi rileks.

2. Kerja Shift
Gangguan tidur menurut penelitian, dialami oleh 10% dari para pekerja giliran (shift). Orang yang mengalami gangguan tidur seperti ini biasanya mengalami insomnia, sakit kepala, kesulitan berkonsentrasi dan kehabisan tenaga. Penyebabnya adalah giliran bekerja yang mengganggu jam biologi tubuh. Bila mendapat shift kerja malam hari dan selesai pada pagi harinya. Disarankan untuk memakai sunglass hitam, lalu ketika tidur menciptakan suasana kamar menjadi gelap dan tenang. 
3. Apnea
Gangguan ini sangat umum terjadi pada hampir setiap orang. Dapat dikenali dengan nafas yang terhenti sejenak. Bisa berhenti dalam beberapa detik saja hingga satu menit lamanya. Gangguan ini bisa terjadi sebanyak 30 kali atau lebih dalam satu jam. Biasanya gangguan ini disertai dengan suara keras ngorok atau tercekik. Hal ini terjadi karena otot pada sekitar leher dan lidah terlalu rileks, juga disebabkan karena penderita memiliki ukuran tak normal pada lidah atau amandel. Penderita biasanya menggunakan masker oksigen yang menghembuskan udara kedalam paru-paru. Menjaga berat badan, menghindari alkohol dan rokok dapat membantu penderita mengurangi derita gangguan ini.

4. Rapid Eye Movement (REM) Behaviour
Biasanya terjadi ketika seseorang mengalami mimpi. Penderita gangguan ini akan bergerak sesuai dengan mimpi yang dialaminya. Biasanya diakibatkan oleh mimpi yang berhubungan dengan kekerasan dan pengrusakan. Tentunya gangguan ini dapat mencelakakan si penderita, meski ia berada dalam keadaan tidak sadar. Terlebih lagi pada orang yang tidur di sebelahnya. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Namun menurut beberapa ahli, ini bisa diakibatkan oleh gangguang syaraf seperti sakit parkinson. Orang yang mengurangi alkohol atau obat anti-depresan biasanya mengalami gangguan ini. Biasanya penderita diberi obat Clonazepam (klonopin) yang mampu mekekan gangguan ini. Namun sebaiknya tempat tidur si penderita dibuat tak terlalu tinggi dari lantai, beri matras pada setiap sisi tempat tidurnya, beri pelindung pada tempat tidur dan tidur agak jauh dari pasangannya.

0 komentar :

Posting Komentar