Selasa, 31 Maret 2015

10 Perusahaan Internet Yang Dahulu Diprediksi Memiliki Masa Depan Cerah, Namun Kini Terpuruk

Benar kata pepatah yang menyatakan bahwa "nasib seseorang tak bisa diduga", hal ini pulalah yang terjadi pada industri start-up (berbasis internet) yang pada awal perjalanannya mulus, namun kini terpuruk. Pada awalnya, perusahan-perusahaan berikut ini diprediksi memiliki masa depan yang cerah. kini, kondisi perusahaan-perusahaan ini cukup mengkhawatirkan. Siapa sajakah mereka, yuk kita bahas satu per-satu perusahaan-perusahaan tersebut.

1. Last.fm
Stasiun radio online ini diprediksi sebagai format radio masa depan. Sayangnya, perusahaan ini gagal secara finansial. Last.fm masih beroperasi di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris. Namun, untuk mendengarkan siarannya melalui aplikasi desktop kini dikenakan biaya.

2. Yahoo!
Pelopor Internet, Yahoo!, sudah "sakit" selama bertahun-tahun. Para analis berharap, mantan Wakil Presiden Google yang kini menjadi CEO Yahoo!, Marissa Mayer, bisa membawa perubahan positif. Pada kuartal ketiga tahun 2012, pendapatan Yahoo! mengalami stagnasi dari tahun sebelumnya. Selama empat tahun terakhir, Yahoo! menujukkan pertumbuhan pendapatan negatif.

3. Napster
Pada masa jayanya di akhir tahun 90-an, Napster menjadi platform berbagi musik yang revolusioner. Lalu lintas pengiriman data melalui jaringan peer-to-peer Napster sangat besar. Karena Napster digunakan untuk mendownload musik secara ilegal, layanan ini akhirnya ditutup. Tujuan Napster untuk meng ubah model pasar musik legal akhirnya tidak tercapai.

4. MySpace
Antara tahun 2005 sampai 2008, MySpace menjadi jejaring sosial yang paling banyak dikunjungi. Pada tahun 2009, Penggunan MySpace masih tercatat sekitar 270 juta. Namun jumlahnya menyusut menjadi hanya 33 juta pada tahun 2012. Pada tahun 2005, MySpace dibeli oleh News Corporation dengan nilai US$580 juta dan dijual kembali pada tahun 2011 dengan nilai US$35 juta.

5. Zalando 
Penjual online membangun pusat gudang baru, Zalando, dengan biaya US$221,6 juta. Tak lama kemudian, perusahaan ini berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Pada tahun 2010, Zalando mencatat kerugian sebesar US$26,59 juta. Untuk tahun 2012, perusahaan ini ditargetkan meraih pendapatan US$1,3 miliar, namun sampai saat ini, datanya belum tersedia.

6. Second Life
Di Second Life, pengguna bisa membuat avatarnya sendiri. Perusahaan yang dulu dikenal karena bisa mengakomodasi alter-ego penggunanya secara digital, kini berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan karena software-nya yang kurang stabil dan kasus kriminal berupa pornografi anak. Dunia artifisial ini juga sedang berjuang menghadapi penurunan jumlah pengguna, dari 1,7 juta di tahun 2007 menjadi hanya 1 juta di tahun 2012.

7. VZ Network
Pesaing Facebook di Jerman, studiVZ (target pengguna: mahasiswa), didirikan pada tahun 2005. Tak lama setelahnya, schüVZ (target pengguna: mahasiswa) dan meinVZ (tanpa target pengguna spesifik) diperkenalkan sebagai layanan tambahan. Ketika Facebook semakin populer di Jerman, pengguna VZ semakin menyusut, dari lebih dari 360 juta pada bulan November 2010 menjadi 25 juta pada November 2012.

8. Groupon
Bagi Groupon, kini hanya ada kabar buruk. Pada awal tahun 2012, Komisi Sekuritas dan Bursa menemukan penyimpangan dalam pembukuan Groupon yang disusul dengan kerugian sebesar US$350 juta. Groupon juga dikabarkan berseteru dengan mitra bisnisnya.

9. Zynga
Zynga adalah perusahaan de ngan jumlah programer terbesar sekaligus operator mini-game terbesar untuk Facebook. Namun, game populer seperti Farmville dan Mafia Wars tidak mampu menghasilkan keuntungan besar. Pada Oktober 2012, Zynga melakukan pengurangan karyawan sebanyak 5%.

10. Instagram
Sebuah posting di blog Instagram memancing kemarahan pengguna. Layanan photo sharing ini dalam terms and conditions-nya menyebutkan bahwa mereka berhak menjual foto-foto yang di-upload penggunanya kepada pihak ketiga. Instagram sudah menghapus kalimat yang mengundang kontroversi itu dari blognya. "Semua ini hanya salah faham," dalih mereka.

0 komentar :

Posting Komentar