
AMD yang beberapa tahun terakhir tertinggal di kancah persaingan dengan Intel, mulai tahun ini kembali memberikan persaingan yang lebih ketat. Keputusannya untuk membuat arsitektur chip baru pada empat tahun lalu, membuahkan produk yang dapat diunggulkan di pasar pada tahun ini. Para pengguna yang senantiasa memburu kinerja puncak dari hardware, kali ini akan mendapatkan berita bagus. Mereka disodori dua pilihan produk baru dari Intel dan AMD, yang masing-masing menyodorkan keunggulannya. Pun bagi para pengelola teknologi informasi di perusahaan, mereka memiliki pilihan-pilihan upgrade sistem desktop untuk memenuhi kebutuhannya, setidaknya untuk setahun mendatang ini.
Intel secara resmi
telah mengumumkan produk barunya di pameran Computex 2017, Taipei,
pada akhir Mei 2017 lalu. Intel datang dengan Core X yang menawarkan
chip yang memaket jumlah core tertinggi. Intel mengklaim prosesor
delapan belas core tersebut akan menghadirkan komputer desktop
pertama dengan kinerja teraflop. Sementara itu, AMD di event yang
sama juga telah memamerkan prosesor desktop yang bakal dirilis musim
panas tahun ini. Kali ini AMD menawarkan Ryzen ThreadRipper. Bukan
sekedar pembaruan dari seri Ryzen 7 sebelumnya, ThreadRipper
merupakan chip 16 core dan 32 thread yang akan menyaingi Intel Core
X. Meski produk high-end AMD terpaut dua core lebih sedikit dibanding
Core X, ThreadRipper menyajikan keunggulan lainnya.
Suhu Memanas Sejak
Awal 2017
Isu mengenai AMD
bakal benar-benar menyaingi Intel di segmen komputasi desktop sudah
merebak bahkan sejak akhir tahun lalu. Chip prosesor AMD Ryzen yang
menggunakan arsitektur Zen diperkirakan akan membuat Intel terdesak.
Chip Ryzen yang dibangun menggunakan arsitektur empat belas nanometer
dan ditujukan untuk sistem desktop dan notebook ini sudah mulai
meluncur ke pasar pada kuartal pertama 2017. Sebenarnya sejak akhir
2016, AMD sudah mengklaim, chip Ryzen akan menyaingi produk Intel.
Pada demo yang telah disajikan, AMD menyatakan prosesor Ryzen 3,4 GHz
(dengan TDP 94 watt) dapat menyamai atau bahkan melampaui kinerja
chip Intel Core i7 6900K (yang memiliki TDP 140 watt) ketika
melaksanakan image rendering dan video transcoding. Kenyataannya
ketika Ryzen 7 diluncurkan pada awal Maret 2017 lalu, ketika
di-benchmark dengan chip Intel Core i7 6900K (Broadwell) dan Core
i7-7700K (Kaby Lake), Ryzen 7 1800X (8-core/16-thread, 3,6GHz)
menunjukkan kinerja lebih tinggi masing-masing 2,7 dan 6,5% pada
benchmark Cinebench 1T. Tetapi untuk kinerja single-threaded, meski
Ryzen 7 1800X dapat menyamai kinerja Core i7-6900K, Core i7-7700K
tetap unggul sebesar lima belas persen.
Setelah
mengeluarkan Ryzen 7 untuk segmen high-end, AMD kemudian meluncurkan
Ryzen 5 untuk segmen mainstream. Ryzen 5 cukup menjadi ancaman bagi
dominasi Intel. Ada lima model Ryzen 5 yang ditawarkan AMD, mulai
dari yang tertinggi yaitu Ryzen 1600X (6-core/12-thread) sampai ke
yang terendah Ryzen 5 1400 (4-core/8-thread). Menurut benchmark AMD,
Ryzen 5 1600X berkinerja 69% lebih cepat daripada Intel Core i5-7600K
(Kaby Lake 4-core). Keduanya memiliki harga yang sama, yakni US$249.
Sejak peluncuran
Ryzen, para pengamat dan pengguna menunggu-nunggu apa “jawaban”
Intel atas kiprah AMD dengan Ryzen-nya. Pada akhir 2016 Intel merilis
Kaby Lake, yaitu Core generasi ke-7 untuk notebook. Kemudian pada
awal 2017, chip untuk desktop datang. Pada sekitar pertengahan Mei
2017, Intel digosipkan akan mengeluarkan dua model Core i7 dengan
codename Kaby Lake X. Sebagai informasi, Kaby Lake merupakan
optimalisasi dari chip generasi ke-6 yaitu SkyLake. Sementara SkyLake
sendiri merupakan penyempurnaan atau optimalisasi dari generasi
sebelumnya yaitu Broadwell. Kepastian itu akhirnya terjawab. Pada
pameran Computex 2017, Intel meluncurkan seri Core X. Namun pada saat
yang sama, AMD juga mendemonstrasikan jajaran produk yang bakal
dirilisnya di musim panas tahun ini. Dengan produk barunya, Ryzen
ThreadRipper, AMD menghadirkan persaingan yang ketat dengan Intel.
Desktop Berkinerja
Teraflop Intel Core X hadir dalam sembilan pilihan, mulai dari yang
berkinerja teraflop, yaitu chip yang memaket 18-core 36-thread dengan
harga US$1.999, sampai dengan model 4-core 4-thread yang dibanderol
pada harga US$242. Model yang paling high-end tersebut adalah Core i9
7980XE, Extreme Edition. Versi ini merupakan chip pertama untuk
desktop yang memilik jumlah core tertinggi. Model Core i9 lainnya
adalah varian 16, 14, dan 12-core dengan harga masing-masing U$1.699,
$1.399, dan $1.119. Di bawahnya lagi ada Core i9-7920X, 10-core,
US$999, dengan clock speed 3,3 GHz. Harga ini berada di bawah
prosesor 10-core, i7-6590X, yang tahun lalu dijual US$1650.
Selain model i9,
Core X ini juga terdiri dari tiga Core i7, yaitu i7-7820X, i7-7800X,
dan i7-7740X, yang masing-masing hadir dengan 8, 6, dan 4-core,
dengan harga US$599, US$389, dan US$339. Sementara model yang paling
“bontot” alias entry-level adalah Core i5 4-core dengan harga
US$242. Menurut Intel, seri Core X merupakan prosesor Intel SkyLake,
sedangkan prosesor 4-core berbasis desain KabyLake. Semua chip
dirancang untuk bekerja dengan chipset X299 yang baru. Prosesor Core
i5 dan i7 4-core generasi ke-7 ditujukan untuk mainstream user.
Sementara seri Core X dimaksudkan untuk gamer yang menginginkan
live-stream, dan juga untuk menjalankan aplikasi-aplikasi seperti VR
video editing, modeling 3D, dan pembuatan special-effects.
AMD Menjawab
dengan ThreadRipper Masih dengan arsitektur yang sama dengan yang
digunakan Ryzen 7 dan 5, AMD Ryzen ThreadRipper yang didemonstrasikan
pada Computex 2017, datang dengan sembilan model. Model paling
high-end adalah R9 1998X dengan 16-core/32-thread 3,5 GHz (3,8 GHz
Turbo) dan TDP 155 watt. Varian lainnya meliputi model-model dengan
jumlah core 14, 12, dan 10. Model entry level, yaitu R9 1955,
dilengkapi dengan 10-core/20-thread, TDP 125 W, serta clock speed 3,1
GHz (3,7 Ghz Turbo). Dibandingkan dengan Intel Core X, ThreadRipper
memang memiliki jumlah core yang lebih sedikit. Namun di sisi lain
ThreadRipper mendukung maksimal 64 lane PCIe 3.0, dibandingkan dengan
Intel Core X yang hanya mendukung sampai 44 lane. Seperti juga Core
X, ThreadRipper mendukung memori quad channel DDR4.
Bersaing dengan
Intel Core X, ThreadRipper juga ditujukan untuk aplikasi komputasi
berkinerja tinggi seperti virtual reality, video editing, gaming, dan
pembuatan konten 3D. Dibandingkan dengan pendahulunya, kinerja
ThreadRipper mencapai dua kali lipat prosesor Ryzen 7 yang sekarang
digunakan oleh komputer desktop Windows dari Acer, Asus, Dell, dan
Lenovo. ThreadRipper didemokan AMD di Computex 2017 menggunakan GPU
Radeon Vega yang menjalankan game fiksi ilmiah (science fiction) Prey
pada resolusi 4K. Prosesor AMD ini akan menggunakan chipset X399,
dengan motherboard yang sudah disiapkan oleh ASRock, Asus, Gigabyte,
dan MSI.
Bersaing di Harga
Persaingan kinerja
antara Intel Core X dan AMD Ryzen ThreadRipper yang sesungguhnya
masih harus dibuktikan melalui uji atau benchmarking yang
dilaksanakan oleh pihak-pihak yang independen. Sementara itu, kita
dapat berharap persaingan harga akan terjadi. Intel sudah mengumumkan
harga untuk setiap model Core X. Namun ketika artikel ini ditulis,
AMD belum mengumumkan harga untuk setiap model ThreadRipper.
Sementara itu, ada rumor bahwa harga ThreadRipper 16-core/32-thread
hanya dipatok pada US$849. Ini tentu lebih murah daripada Intel Core
X 16-core yang dibanderol pada harga US$1699.
Meski demikian,
Intel sendiri sudah mereduksi harga produknya dibandingkan dengan
generasi sebelumnya. Contoh, harga Intel Core i9 10-core (i9-7900X)
hanya sebesar U$999. Bandingkan dengan Core i7 Extreme Edition
10-core yang diluncurkan di tahun lalu dengan harga US$1.700.
Tampaknya harga akan menjadi sarana AMD untuk bersaing dengan Intel.
0 komentar :
Posting Komentar