Kemampuan China dalam mengembangkan pesawat tempur siluman terus meningkat akhir-akhir ini dengan hadirnya pesawat siluman J-31 pada China Air Show 2014. J-31 adalah purwarupa pesawat tempur siluman generasi terbaru yang dikembangkan oleh AVIC Shenyang Aircraft Corporation (SAC) China. Pesawat tersebut telah lepas landas pada penerbangan perdana sekitar oktober 2012 silam di Beijing. Tes penerbangan pesawat tempur J-31 tersebut hanya dilakukan selama 10 menit saja. Kendati demikian, debut penerbangan 10 menit dari Falcon Eagle bermesin ganda inipun sudah merupakan lompatan besar bagi kemajuan program ambisus pengembangan pesawat tempur siluman China. Apakah J-31 yang nantinya bakal digunakan China untuk melengkapi kapal induk pertama mereka, Liaoning, yang telah menjalani pengujian di dekat pelabuhan Dalian sejak pertengahan 2011 silam? Ataukah pesawat J-15 yang kelak akan dipakai? Kita ketahui bahwasanya beberapa waktu yang lalu J-15 telah berhasil landing dan take-off di atas kapal induk Liaoning China tersebut? Entahlah, hanya pihak militer & pemerintah China yang tahu.
Menyoal karakteristik, spesifikasi mesin, avionik dan senjata yang akan digunakan pesawat J-31 belum diketahui secara pasti. Apabila kita amati, pesawat J-31 ini mirip dengan F-22 Raptor maupun F-35 Amerika Serikat. Hal inilah yang memicu dugaan Barat bahwa desain J-31 dibuat berdasarkan blue-print yang telah dicuri dari 6 server sub-kontraktor kedirgantaraan AS pada tahun 2009, ditambah lagi asal-usul pesawat J-31 juga tidak jelas. Meski demikian, China telah berhasil membuat dan menguji dua buah jenis pesawat stealth. Hal ini menempatkan negara-negara Asia secara kemampuan, tak kalah dengan Barat (AS) yang mana telah memiliki 3 model F-35 dalam proses pembangunannya, selain Rusia dengan pesawat tempur generasi kelima T-50 PAK FA dan pesawat siluman milik Jepang ATD-X yang juga masih dalam tahap pembuatan.
Diprediksi, intensitas penerbangan pesawat J-31 ini akan mengalami peningkatan dalam beberapa tahun ke depan, dan jika sudah pada waktunya, pesawat ini akan masuk program uji-coba. Pesawat tempur J-31 kemungkinan besar akan digunakan sebagai pesawat tempur di garis depan Angkatan Udara dan Angkatan Laut China.
Waktu yang diperlukan oleh SAC dalam mengembangkan purwarupa kedua pesawat tempur siluman J-31 hanya dalam waktu 1,5 tahun saja, lebih cepat dari perkiraan awalnya. Model J-31 kali ini diproyeksikan sebagai pesawat tempur untuk tujuan ekspor utama China. Pesawat siluman ini juga diposisikan sebagai pengganti dari kegagalan Chengdu J-20 yang biaya pembuatannya jauh lebih mahal, seperti yang dilaporkan China Defense Mashup.
2 komentar :
Salam dirgantara. Berdikari dalam hal alih teknologi. Teknologi dirgantara.
Jayalah industrui dirgantara Indonesia. Bravo..!!
Posting Komentar