Selasa, 17 September 2019

Apa Tujuan Gerakan Hizbut Tahrir Sebenarnya? Benarkah Untuk Pembebasan Palestina?

Tujuan Gerakan Hiabut Tahrir Indonesia
Inilah balada si ormas terlarang. Didirikan di Palestina tapi nyaris tak pernah berbuat apapun untuk Palestina. Kelompok pengusung utopia Khilafah Hizbut Tahrir tak punya peran apapun bahkan di perpolitikan Palestina sendiri. Tapi bendera mereka bertaburan dikibarkan di demo hari ini menyaingi banyaknya bendera Palestina itu sendiri. Asal anda tahu, di Palestina sendiri ada banyak faksi muqawwamah (perlawanan), mulai dari yang Islamis sampai yang Komunis. Dan tak ada satupun dari mereka yang bertujuan mendirikan Khilafah.

4 faksi besar Palestina seperti Hamas, Fatah, PFLP dan Islamic Jihad Palestine dengan sayap militer masing-masing seperti Brigade Izzudin al Qassam (Hamas), Brigade Syuhada al Aqsha (Fatah), Brigade al Quds (IJP) dan Brigade Abu Ali Mustafa (PFLP) tak ada satupun dari mereka yang mengusung ideologi Khilafah. Mereka berpaham nasionalis/islamis yang bukan ingin mewujudkan Khilafah, tapi mengembalikan negara Palestina berdaulat dengan teritori mandatory pre-1948.

Lucunya, di negara ini Hizbut Tahrir menyusup di tiap acara demo Palestina. Bendera mereka dikibarkan dimana-mana, seakan-akan mereka yang paling terdepan dalam pergerakan pembebasan Palestina. Seakan mereka yang paling siap mati untuk Palestina.

Stop bermimpi! Hizbut Tahrir bukan siapa-siapa. Mereka bahkan sudah dilarang di mayoritas negara Timur Tengah (termasuk Turki dan Saudi). Walau didirikan di Palestina 5 tahun setelah pendudukan Israel, kemerdekaan Palestina bukanlah prioritas utama mereka. Hal ini dikatakan sendiri oleh Musab Abu Arqoub pimpinan Hizbut Tahrir di Palestina. Berikut kutipannya:

"Abu Arqoub, a member of Hizb ut-Tahrir’s media office, said that the 63-year-old Islamist party, founded by Palestinian judge Taqiyyuddin al-Nabahani in 1953, does not consider the liberation of Palestine its central cause. “Our central, existential cause is the re-establishment of the caliphate, and after that we would work for the liberation of Palestine as well as ridding the Muslim world of the pro-Western regimes that are ruling them.”

Baca sendiri, tujuan utama mereka adalah pendirian kembali Khilafah, setelah itu baru mengurus kemerdekaan Palestina. Itulah kenapa sering anda dapati spanduk yang mereka usung bertuliskan "Bebaskan Palestina dengan Khilafah" atau "Solusi Palestina adalah Khilafah". Selalu "Khilafah, Khilafah dan Khilafah".

Ketahuilah, mereka tidak menginginkan negara Palestina, mereka hanya menginginkan Khilafah. Palestina bagi mereka adalah negara nasionalis, dan nasionalisme itu haram dan 'ashabiyah. Hizbut Tahrir tidak seperti gerakan-gerakan muqawwamah Palestina yang walau saling berbeda ideologi mereka tetap bersatu mengibarkan bendera nasional Palestina. HT ini berbeda, mereka hanya sudi mengibarkan bendera Al Liwa' dan Ar Rayah (sebagaimana diakui Felix Siauw sendiri).

Baru kemarin saya menonton video peringatan 30 tahun berdirinya Hamas di Gaza Desember ini, dimana puluhan ribu warga Palestina tumpah ruah mengecam Israel. Dan faktanya mereka hanya mengibarkan bendera nasional Palestina dan bendera hijau Hamas, dan tak ada satupun yang mengibarkan bendera Al Liwa dan Ar Rayah seperti demo-demo Palestina disini. Silakan tonton videonya di https://www.youtube.com/watch?v=cbq2Q31XI14

Hal ini juga sering saya saksikan saat moment-moment peringatan yang dilaksanakan PFLP, IJP dan Fatah di Gaza dan Tepi Barat. Tidak ada bendera Al Liwa dan Ar Rayah yang dikibarkan seperti demo-demo Palestina disini. Apa rakyat Palestina kurang bertauhid ya? Atau jangan-jangan hanya demo-demo disini yang sering 'dibajak' HTI?

Ketahuilah, Hizbut Tahrir is 'nothing in Palestinian struggle'. Sekali lagi mereka bukan siapa-siapa. Mereka sama sekali tak punya niat untuk kemerdekaan negara Palestina. Mereka hanya peduli pada Khilafah. Mereka tak mempersiapkan pasukan untuk melawan Zionis, mereka sendiri mengakui pergerakan mereka hanya lewat jalur politik bukan lewat kekerasan.

Tapi lucunya Tokoh HTI yang sekaligus redaktur pelaksana Tabloid Al Wa’ie, Arief B Iskandar menyatakan bahwa selama 'Revolusi Suriah' tidak kurang dari 3000 syabab HT telah menemui 'kesyahidan'. Bahkan pada 2013, Jubir HTI Ismail Yusanto mengakui Hizbut Tahrir pernah mengikuti sumpah setia dengan banyak kelompok “mujahidin” yang ada di Suriah, termasuk dengan Jabhat Nushrah, kelompok yang berbasis di Golan dan diakui media Israel sering mendapat perawatan medis dari militer Israel untuk melawan Pemerintah Suriah.

Sebuah ironi, Hizbut Tahrir yang tidak pernah mendukung Palestina dengan jihad angkat senjata, tiba-tiba mengangkat senjata untuk melawan Suriah, negara musuh besar Israel. Pesan saya untuk para pendemo dukung Palestina, saya takjub semangat kalian layak diapresiasi. Tapi jangan biarkan demo kalian dibajak oleh ormas terlarang ini.

Daripada kalian ikut-ikutan mengibarkan bendera Hizbut Tahrir, jauh lebih baik kalau kalian mengangkat poster Rachel Corrie, seorang gadis USA beragama Nasrani yang tewas dilindas buldoser Israel saat mempertahankan rumah warga Palestina di Rafah. Karena isu Palestina bukan hanya milik Islam, tapi milik kemanusiaan. Itu jauh lebih berguna daripada kalian mengibarkan bendera Hizbut Tahrir.

0 komentar :

Posting Komentar