Sebagian besar gamer telah mengetahui bahwa salah satu publisher ternama, THQ, telah dinyatakan bangkrut alias gulung tikar. Hal ini membuat publisher tersebut harus menjual seluruh asetnya, termasuk Relic Entertainment yang reputasinya dalam membuat game 3D sudah tidak diragukan lagi. Namun, setelah diakuisisi oleh SEGA, mereka tetap melanjutkan pembuatan game yang sudah dirancang sebelumnya, yaitu Company of Heroes 2.
Sekuel dari Company of Heroes seri sebelumnya ini adalah salah satu game RTS (real-time strategy) yang dinantikan penggemarnya. Dirancang dengan game engine Essence Engine 3.0, game ini menunjukkan peningkatan signifikan dari sisi grafis dan gameplay. Cerita game ini menitikberatkan pada pertempuran yang terjadi dalam era Perang Dunia kedua di Front Timur.
Satu hal yang menarik adalah ketika Anda selaku pemain menjadi seorang komandan tentara Soviet. Anda tidak hanya harus memikirkan strategi bertempur untuk menghadapi lawan, membaca kondisi cuaca juga menjadi salah satu faktor penentu kemenangan. Dalam trailer yang saya lihat pada website resminya, www.companyofheroes.com, seorang tentara bisa membeku ketika terkena badai salju. Di saat seperti itu, api unggun bisa menjadi teman setia. Namun risikonya, pasukan Anda menjadi lebih mudah dideteksi oleh musuh. Ketika berjalan di atas salju yang tebal, pasukan Anda bisa terkena speed penalty.
Dalam game ini, pihak pengembang juga memperkenalkan teknologi line-of-sight yang terbaru, yaitu TrueSight. Teknologi ini bertujuan memberikan kesan "nyata" seperti pertempuran sesungguhnya. Berbeda dengan game RTS lainnya, unit yang sedang berjalan tidak akan bisa melihat unit musuh yang sedang bersembunyi di belakang rumah atau pohon. Ini akan sangat berguna ketika Anda ingin menyergap musuh secara mendadak. Dengan adanya beberapa inovasi menarik ini, Company of Heroes 2 yang dirilis pada 25 Juni 2013 tahun silam diharapkan dapat mengikuti keberhasilan pendahulunya.
0 komentar :
Posting Komentar